stairway to hell....."Barang siapa meminum seteguk khamar maka tidak diterima Allah amal fardhu dan sunatnya selama tiga hari. Dan siapa yang minum khamar segelas, maka Allah Taala tidak akan menerima amalnya selama empat puluh hari. Dan orang yang tetap minum khamar, maka selayaknya Allah memberinya dari 'Nahrul Khabal'."
Ketika ditanya, "Ya Rasulullah apakah "Nahrul Khabal itu?"
Rasulullah menjawab, "Darah bercampur nanah orang ahli neraka!"
Ketika ditanya, "Ya Rasulullah apakah "Nahrul Khabal itu?"
Rasulullah menjawab, "Darah bercampur nanah orang ahli neraka!"
Just read it out...
Pada suatu hari, Umar Bin Khatab sedang berjalan-jalan di lorong Kota Madinah. Di ujung persimpangan jalan beliau bertemu dengan seorang pemuda yang sedang membawa sebuah kendi. Serta merta si pemuda itu pun menyembunyikan kendi yang dibawanya ke dalam kain sarung.
Melihat gelagat yang tidak wajar dari si pemuda, Umar Bin Khatab lantas bertanya, "Apa yang kau bawa wahai anak muda?"
Si pemuda pun panik mendengar pertanyaan sang khalifah yang terkenal dengan ketegasannya itu. Lalu ia menjawab dengan suara tergagap jika benda yang dibawanya berisi madu. Padahal sebenarnya kendi itu berisi khamar. Jauh dalam lubuk hati si pemuda, sebenarnya ia ingin sekali berhenti dari kebiasaannya minum air haram tersebut. Sesungguhnya ia menyesal telah melanggar apa yang dilarang oleh agama. Dan ia ingin sekali insyaf. Dalam penyesalannya, ia berdoa kepada Allah agar Khalifah Umar tidak memeriksa kendi yang dibawanya.
Karena tidak percaya dengan jawaban si pemuda, Khalifah Umar ingin membuktikan apa sebenarnya isi kendi itu. Rupanya doa tulus si pemuda untuk bertobat dikabulkan oleh Allah. Seketika itu juga kendi berisi khamar berubah menjadi madu. Allah memberikan kemudahan dan keselamatan pada si pemuda karena adanya niat yang ikhlas untuk bertaubat padaNya.
So guys...amazing banget ngga sih. Padahal pemuda itu baru niat dalam hatinya aja loh, Allah sudah sebegitu Maha Kasih pada hambaNya. Bagaimana kalo taubat itu sudah diaplikasikan dalm perbuatan yah? Mungkin aku sendiri juga belum jadi hambaNya yang baik. Tapi setidaknya kita bisa ambil pelajaran dari kisah di atas untuk menjadi hamba-hambaNya yang lebih baik. Amin.
Pada suatu hari, Umar Bin Khatab sedang berjalan-jalan di lorong Kota Madinah. Di ujung persimpangan jalan beliau bertemu dengan seorang pemuda yang sedang membawa sebuah kendi. Serta merta si pemuda itu pun menyembunyikan kendi yang dibawanya ke dalam kain sarung.
Melihat gelagat yang tidak wajar dari si pemuda, Umar Bin Khatab lantas bertanya, "Apa yang kau bawa wahai anak muda?"
Si pemuda pun panik mendengar pertanyaan sang khalifah yang terkenal dengan ketegasannya itu. Lalu ia menjawab dengan suara tergagap jika benda yang dibawanya berisi madu. Padahal sebenarnya kendi itu berisi khamar. Jauh dalam lubuk hati si pemuda, sebenarnya ia ingin sekali berhenti dari kebiasaannya minum air haram tersebut. Sesungguhnya ia menyesal telah melanggar apa yang dilarang oleh agama. Dan ia ingin sekali insyaf. Dalam penyesalannya, ia berdoa kepada Allah agar Khalifah Umar tidak memeriksa kendi yang dibawanya.
Karena tidak percaya dengan jawaban si pemuda, Khalifah Umar ingin membuktikan apa sebenarnya isi kendi itu. Rupanya doa tulus si pemuda untuk bertobat dikabulkan oleh Allah. Seketika itu juga kendi berisi khamar berubah menjadi madu. Allah memberikan kemudahan dan keselamatan pada si pemuda karena adanya niat yang ikhlas untuk bertaubat padaNya.
So guys...amazing banget ngga sih. Padahal pemuda itu baru niat dalam hatinya aja loh, Allah sudah sebegitu Maha Kasih pada hambaNya. Bagaimana kalo taubat itu sudah diaplikasikan dalm perbuatan yah? Mungkin aku sendiri juga belum jadi hambaNya yang baik. Tapi setidaknya kita bisa ambil pelajaran dari kisah di atas untuk menjadi hamba-hambaNya yang lebih baik. Amin.
0 comments:
Post a Comment