Cellphone I'm dreaming of
Black Pearl Earring
Terkadang dalam lamunan menjelang tidur, aku merasa jika perlakuanku terhadap Renzo selama ini sedikit kejam. Namun ini adalah sebuah jalan yang telah aku putuskan jauh hari sebelum aku bertemu Renzo di pesta om Harya setengah tahun yang lalu. Hari ini Renzo memberiku sebuah kejutan. Bersama Rihad, Olik dan Kezha, mereka mengajakku ke pantai. Sebenarnya aku sudah menduga jika Renzo akan memberiku sesuatu, karena hari ini adalah ulang tahunku ke-24.
Benar dugaanku, ia memberiku sebuah bungkusan kecil terbungkus rapi. Ia memaksaku membuka bungkusan itu di depan Rihad, Olik dan Kezha.
Kado kecil itu berisi Sepasang anting mutiara hitam. Mata Kezha terbelalak melihat anting itu. Maafkan aku Kezha…. Satu hari nanti Renzo akan menyadari jika tak ada wanita yang mencintainya sepertimu. Renzo memintaku untuk mengenakannya minggu depan saat pesta ulang tahun papanya. Aku hanya menganggukkan kepala walaupun hatiku tidak pernah mengiyakannya. Sakit rasanya dada ini…entah mengapa hari ini aku teringat lagi pada Ibam. Aku tidak bisa mengingkarinya…jika hanya Ibam yang ada dan selalu ada!
~Rhea Winata~ 0 comments at 8:49 PM
UNEQ-UNEQ......DAB
Bagaimana seharusnya aku mengungkapkan apa yang aku rasakan dalam benakku ini, menjadi sebuah pertanyaan tersendiri untukku. Kehadiran air mata yang selalu mengalir teratur setiap hari, mewarnai kesenduan dan kesedihan sejati. Aku tak pernah berhenti mencari jalan untuk membebaskan jiwaku yang terbelenggu lingkaran setan, entah setan atau apa, yang aku tahu aku tidak merdeka.
Mengapa aku menjadi seseorang yang harus selalu mengalah dan berkata “ya”, walaupun hati kecilku berontak dan ingin teriak “Tidaaaak”. Kesanggupan untuk membayangkan keruhnya pikiran yang terombang-ambing orientasi masa depan yang “blur”. Oh..betapa susahnya untuk bermimpi indah di malam hari. Ketika aku harus mengambil keputusan tersulit pun, terkadang aku juga harus “gila” terlebih dahulu.